Era digital membuat lingkungan bisnis menjadi sangat dinamis. Sengitnya persaingan usaha dan perkembangan teknologi memaksa perusahaan untuk menyesuaikan strategi dan aksi bisnis dengan cepat, dan tidak jarang pula dengan perubahan yang drastis. Hal ini menyebabkan beberapa fungsi pekerjaan harus berubah, ditambahkan atau bahkan musnah.
Nah, di sini saya akan membahas profesi kekinian yang dibutuhkan untuk memenangkan kompetisi bisnis di era digital. Tiga profesi yang menjanjikan baik dari segi karir maupun penghasilan di tahun ini bahkan sampai 5 tahun yang akan datang. Lengkap dengan deskripsi pekerjaannya, kemampuan yang dibutuhkan untuk sukses, gaji dan siapa saja yang berprofesi di bidang tersebut.
Setelah pada tulisan sebelumnya membahas mengenai pengenalan industri fast moving consumer goods, kali ini akan coba diperkenalkan perusahaan-perusahaan yang berkecimpung di industri tersebut. Perusahaan – perusahaan ini ada yang levelnya internasional/multinational corporation atau perusahaan consumer goods nasional. Perusahaan – perusahaan ini menguasai pasar konsumsi dengan produk unggulannya. Mereka menjadi market leader karena merupakan pioneer produk atau perusahaan yang pertama kali mengenalkan produknya ke pasar dan menguasai benak konsumen.
Kita bisa lihat contoh Aqua untuk air mineral, Odol (yang sebenarnya merupakan merek pasta gigi dari Jerman) untuk pasta gigi. Mereka adalah pelopor dan yang pertama memasarkan produknya ke Indonesia. Alhasil, brand mereka menjadi identik dengan produk tersebut. Masyarakat mengasosiasikan produk dengan menyebut brand mereka. Bahkan pada daerah tertentu, terdapat penyebutan salah satu merek sepeda motor sebagai asosiasi dari sepeda motor merk apapun.
Tidak hanya perusahaan consumer goods luar yang merajalela di pasar barang konsumsi Indonesia. Di bawah ini adalah 4 perusahaan consumer goods nasional yang beberapa produknya masuk daftar 10 merek terbaik 2014 dari Kantar Worldpanel Indonesia:
Bagi teman-teman yang sedang atau pernah bekerja di perusahaan Jepang, tentunya tidak asing dengan kalimat di atas. Biasanya kalau atasan mengetahui ada masalah dengan tugas yang sedang dikerjakan bukan dari kita langsung, kalimat teguran di atas akan kita dapatkan. Horenso ini adalah salah satu elemen dari budaya kerja Jepang.
Perusahaan – perusahaan Jepang menggunakan horenso dalam komunikasi bisnis internal mereka. Horenso sendiri sebenarnya adalah akronim dari Hokoku-Renraku-Sodan atau Report (Melapor) – Contact (Menghubungi) – Consult (Berkonsultasi). Metode ini dapat dipraktikkan oleh seorang atasan dan seorang bawahan, klien dan pemasok, manajer dan staf.
Dalam keseharian, kita sudah berinteraksi dengan industri ini. Kita mengkonsumsi barang-barang seperti kecap, saus tomat, sabun, sampo serta makanan dan minuman kemasan. Barang-barang tersebut biasanya dikenali dari merek yang beragam dengan jenis dan harga yang berbeda. Merek-merek itu dimiliki oleh perusahaan FMCG nasional maupun asing (multinational company).