Lompat ke konten

kuliner

Mengapa Ribut Hanya Karena Beda Selera?

selera

Menurut saya perbedaan selera itu hal remeh temeh saja. Maka saya heran tiap kali lini masa media sosial dipanaskan oleh warganet yang perang twit dan tagar hanya karena mereka punya selera yang berbeda.

Selera itu sesimpel saya suka makanan pedas, kamu suka makanan manis. Kami suka pakaian berwarna gelap, kalian suka yang berwarna terang. Kita suka berlibur di pegunungan, mereka suka berlibur di pantai.

Selengkapnya »Mengapa Ribut Hanya Karena Beda Selera?

5 Destinasi Short Trip yang Harus Kamu Kunjungi di Solo

5 Destinasi Short Trip Solo

5 Destinasi Short Trip Solo

Saya tidak menyangka akan menikmati destinasi short trip di Solo. Suasana kotanya, kenyamanan hotelnya, wisata kuliner dan alamnya, cukup mengobati kerinduanku dengan suasana Jogja. Selama di Solo, saya singgah di hotel The Royal Surakarta Heritage, Galabo, Sate Kambing dan Tengkleng Rica-Rica Pak Manto, Depot Nini Thowong, dan Tawangmangu.

Berita klitih di Jogja yang menggemparkan dan diperdebatkan warganet mengundang keprihatinan. Prihatin karena kok bisa Yogyakarta yang masyarakatnya terkenal santun dengan lingkungannya yang tenang bisa ada peristiwa seperti itu? Yang kedua prihatin karena pelaku klitih adalah anak-anak remaja yang melakukannya tanpa motif yang jelas selain hanya pembuktian kosong kepada circle-nya.

Selengkapnya »5 Destinasi Short Trip yang Harus Kamu Kunjungi di Solo

Ragam Kuliner Daerah Harusnya Mempersatukan, Bukan Memecah Belah

Ragam Makanan Indonesia

Ragam Makanan Indonesia (redaksi24.com)

Kebanyakan orang suka makan, termasuk saya. Kita sebagai bangsa, memiliki semacam nasionalisme (atau primordialisme?) tersendiri terhadap makanan khas Indonesia. Kita tentu tahu soal rendang yang selalu kita banggakan sebagai makanan paling lezat di dunia, dan tempe sebagai produk makanan yang dijuluki sebagai superfood karena kandungan gizinya, asli dari Indonesia.

Bahkan kalau saya boleh menyebut, lidah orang Indonesia cenderung chauvinis kalau soal makanan. Bisa kita lihat dari banyaknya orang Indonesia yang berpergian ke luar negeri membawa bumbu, sambal, dan mi instan, sebagai penambal rasa lapar lidah mereka dari hambarnya rasa makanan di sana.

Selengkapnya »Ragam Kuliner Daerah Harusnya Mempersatukan, Bukan Memecah Belah

Gara-gara Mujigae Resto

Halo semua! Setelah tulisan terakhir tentang kuliner di Ketan Susu Kemayoran, saya akan mengulas kuliner lagi di sini.

Saya yang lidahnya sangat ndeso, yang lebih nyaman mulut dan perutnya dengan makanan lokal tertarik untuk mencoba makanan Korea gara-gara ini: Mujigae Resto!

Mujigae Resto memang sedang menjadi topik terhangat bagi para penikmat kuliner, khususnya penikmat kuliner Korea. Sudah banyak komentar positif tentang rasa makanan yang lezat dengan biaya terjangkau dari teman-teman. Sampai akhirnya, saya tidak tahan juga untuk mencoba.

Selengkapnya »Gara-gara Mujigae Resto

Mencicipi Ketan Susu Legendaris

image

 

Halo semua! Sudah lama sekali tidak ngeblog sejak tulisan terakhir untuk memperingati hari pahlawan. Kali ini, saya akan menulis dengan tema yang agak berbeda dari tulisan-tulisan sebelumnya: tentang kuliner.

Sebenarnya sudah lama saya mendengar tentang tempat ini dari teman saya. Tapi saat beberapa kesempatan teman-teman kuliner disini, saya tidak bisa ikut. Sebenarnya saya juga tidak begitu tertarik dengan ketan susu atau ‘tansu’–begitu cara teman saya menyebut kuliner ini.

“Kalau sekadar ketan susu sih dimana aja di Jakarta bisa didapet” pikir saya.
Kali ini, karena malam minggu dan memang sudah lama tidak kumpul dengan teman-teman ini saya iyakan ajakan mereka untuk kuliner tansu.
Selengkapnya »Mencicipi Ketan Susu Legendaris